Sabtu, 29 November 2008
Senin, 17 November 2008
Masih Kurasakan
Dimalam ini kugoreskan lagi lukisan jiwaku
Tentangku, tentangmu lewati masa yang telah terukir indah
Bayangmu yang selalu hadir diantara gelak candamu
Selalu hiasai malam sepiku
Adakah dirimu, disana bermimpi
Tentangku, tentang kamu
Masih kurasakan, malam ini
Sisa-sisa hangat tubuhmu disisiku
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu
Saat waktu menjadi saksi
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu
Melewati malam malamku..
Tentangku, tentangmu lewati masa yang telah terukir indah
Bayangmu yang selalu hadir diantara gelak candamu
Selalu hiasai malam sepiku
Adakah dirimu, disana bermimpi
Tentangku, tentang kamu
Masih kurasakan, malam ini
Sisa-sisa hangat tubuhmu disisiku
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu
Saat waktu menjadi saksi
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu
Melewati malam malamku..
Kupu-kupuku
Kupandang langit senja hari
Membentang biru seindah jiwaku
Sang bayu pun mengalir ikuti takdirnya
Diantara keheningan dan ketenangan semesta
Kupu-kupuku berterbangan kian kemari
Tak peduli mata-mata makhluk memandangnya
Dia begitu sumringah menggoda bunga-bunga
Sesekali mencumbunya
Ingin kubawa pulang hiasi kamarku
Tapi jiwaku tak kuasa
Kubiarkan saja kupu-kupuku menikmati dunia
Yang akan senantiasa menemani bunga-bunga di taman hatiku
Ahh.. sayapmu begitu indah
Membentang biru seindah jiwaku
Sang bayu pun mengalir ikuti takdirnya
Diantara keheningan dan ketenangan semesta
Kupu-kupuku berterbangan kian kemari
Tak peduli mata-mata makhluk memandangnya
Dia begitu sumringah menggoda bunga-bunga
Sesekali mencumbunya
Ingin kubawa pulang hiasi kamarku
Tapi jiwaku tak kuasa
Kubiarkan saja kupu-kupuku menikmati dunia
Yang akan senantiasa menemani bunga-bunga di taman hatiku
Ahh.. sayapmu begitu indah
Damai
Dibalik puncak menyeruak warna merona
Saat ranggas-ranggas kering mulai di cumbu sang bayu
Bersenandung kedamaian angin yang tersesat
Kulihat, ranggas, gersangnya lembah dalam pesonanya yang semakin eksotis
Dibalik remang rembulan bertabur bintang
Saat ranggas-ranggas kering mulai di cumbu sang bayu
Bersenandung kedamaian angin yang tersesat
Kulihat, ranggas, gersangnya lembah dalam pesonanya yang semakin eksotis
Dibalik remang rembulan bertabur bintang
Mungkin Kita Berbeda Rasa
Masihkah eksotika kegersangan dan kemeranaan yang mengitarimu pudar dirasamu?
Cukupkah hanya indah dipandangmu arti sebuah eksotika?
Takkah kau bangga memandang keeksotisan kali berair sampah tempat anak-anak berjumpalitan nikmati masanya?
Tak lebih eksotis dari keabadian eidelweis
Mungkin kita berbeda rasa
Cukupkah hanya indah dipandangmu arti sebuah eksotika?
Takkah kau bangga memandang keeksotisan kali berair sampah tempat anak-anak berjumpalitan nikmati masanya?
Tak lebih eksotis dari keabadian eidelweis
Mungkin kita berbeda rasa
Telah Kupeluk Mimpiku
Pernah kuterjatuh dalam kubangan gelap
Tenagaku hampir habis, terkubur dalam mimpi-mimpiku
Tak kutahu arah, tak kutahu kemana melangkah
Tak kutemukan belaian angin dalam lorong-lorong gelap harapanku
Aku hampir menyerah
Menunggu yang tak pernah kusangka hadir
Kuterkulai dalam gundahku
Dalam cemas kumenanti
Nun jauh disana, ada cahaya
Kecil sekali
Tapi berikanku kuat untuk menyongsongnya
Hingga, akhirnya kubercinta dengan mimpi-mimpiku
Saat ini
Tenagaku hampir habis, terkubur dalam mimpi-mimpiku
Tak kutahu arah, tak kutahu kemana melangkah
Tak kutemukan belaian angin dalam lorong-lorong gelap harapanku
Aku hampir menyerah
Menunggu yang tak pernah kusangka hadir
Kuterkulai dalam gundahku
Dalam cemas kumenanti
Nun jauh disana, ada cahaya
Kecil sekali
Tapi berikanku kuat untuk menyongsongnya
Hingga, akhirnya kubercinta dengan mimpi-mimpiku
Saat ini
Sepikah Sepi (Masihkah Sepi?)
sebuah pulau ditengah samudera takkan pernah kesepian
hari dan bahkan kelamnya malam selalu menemaninya
bersama derunya angin dan gemuruh gelombang menghiasi hari lepas hari
bahkan pantai dan pasir saling bermadu kasih disaksikan olehnya
sesekali nun jauh disana bahtera menyapanya dengan terompet kebesarannya
sementara bulan dan bintang bercanda gurau diatasnya saat sang pulau sepi dalam malam
sesekali mutiara di dasar laut berkilau melaewati malam malam
masih sepikah?
hari dan bahkan kelamnya malam selalu menemaninya
bersama derunya angin dan gemuruh gelombang menghiasi hari lepas hari
bahkan pantai dan pasir saling bermadu kasih disaksikan olehnya
sesekali nun jauh disana bahtera menyapanya dengan terompet kebesarannya
sementara bulan dan bintang bercanda gurau diatasnya saat sang pulau sepi dalam malam
sesekali mutiara di dasar laut berkilau melaewati malam malam
masih sepikah?
Langganan:
Postingan (Atom)