Senin, 17 November 2008

Masih Kurasakan

Dimalam ini kugoreskan lagi lukisan jiwaku
Tentangku, tentangmu lewati masa yang telah terukir indah
Bayangmu yang selalu hadir diantara gelak candamu
Selalu hiasai malam sepiku

Adakah dirimu, disana bermimpi
Tentangku, tentang kamu

Masih kurasakan, malam ini
Sisa-sisa hangat tubuhmu disisiku
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu

Saat waktu menjadi saksi
Masih kurasakan sentuhmu
Menggetarkan tubuhku, tubuhmu
Melewati malam malamku..

Kupu-kupuku

Kupandang langit senja hari
Membentang biru seindah jiwaku
Sang bayu pun mengalir ikuti takdirnya

Diantara keheningan dan ketenangan semesta
Kupu-kupuku berterbangan kian kemari
Tak peduli mata-mata makhluk memandangnya

Dia begitu sumringah menggoda bunga-bunga
Sesekali mencumbunya

Ingin kubawa pulang hiasi kamarku
Tapi jiwaku tak kuasa

Kubiarkan saja kupu-kupuku menikmati dunia
Yang akan senantiasa menemani bunga-bunga di taman hatiku

Ahh.. sayapmu begitu indah

Damai

Dibalik puncak menyeruak warna merona
Saat ranggas-ranggas kering mulai di cumbu sang bayu
Bersenandung kedamaian angin yang tersesat

Kulihat, ranggas, gersangnya lembah dalam pesonanya yang semakin eksotis
Dibalik remang rembulan bertabur bintang

Mungkin Kita Berbeda Rasa

Masihkah eksotika kegersangan dan kemeranaan yang mengitarimu pudar dirasamu?
Cukupkah hanya indah dipandangmu arti sebuah eksotika?
Takkah kau bangga memandang keeksotisan kali berair sampah tempat anak-anak berjumpalitan nikmati masanya?

Tak lebih eksotis dari keabadian eidelweis

Mungkin kita berbeda rasa

Telah Kupeluk Mimpiku

Pernah kuterjatuh dalam kubangan gelap
Tenagaku hampir habis, terkubur dalam mimpi-mimpiku
Tak kutahu arah, tak kutahu kemana melangkah
Tak kutemukan belaian angin dalam lorong-lorong gelap harapanku

Aku hampir menyerah
Menunggu yang tak pernah kusangka hadir
Kuterkulai dalam gundahku
Dalam cemas kumenanti

Nun jauh disana, ada cahaya
Kecil sekali
Tapi berikanku kuat untuk menyongsongnya
Hingga, akhirnya kubercinta dengan mimpi-mimpiku

Saat ini

Sepikah Sepi (Masihkah Sepi?)

sebuah pulau ditengah samudera takkan pernah kesepian
hari dan bahkan kelamnya malam selalu menemaninya
bersama derunya angin dan gemuruh gelombang menghiasi hari lepas hari
bahkan pantai dan pasir saling bermadu kasih disaksikan olehnya
sesekali nun jauh disana bahtera menyapanya dengan terompet kebesarannya
sementara bulan dan bintang bercanda gurau diatasnya saat sang pulau sepi dalam malam
sesekali mutiara di dasar laut berkilau melaewati malam malam

masih sepikah?